Home Dumai Riau Nasional Politik Gosip Kriminal Musik Teknologi Edukasi Kesehatan Olahraga Kuliner Wisata Iklan
berita

Tokoh Intektual Pemuda Dumai: Pemuda Harus Kuat dan Tangguh

pukul


Oleh: Bambang Eka Syahputra

Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.

Usia muda bukan berarti usia tidak bisa untuk mandiri. Justru di usia muda inilah, kesempatan untuk mengembangkan karya dan prestasi masih sangat besar. Namun banyak pemuda sekarang menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Banyak dari mereka sibuk dengan urusan hura-hura dan pesta pora. Padahal mereka adalah tumpuan harapan masa depan bangsa. Maka tidaklah mengherankan jika masa depan suram mengancam bangsa ini. Sedikitnya jumlah pemuda berprestasi dibandingkan dengan jumlah pemuda yang tidak berprestasi, menandakan banyak pemuda yang belum dapat mandiri baik secara mental maupun kedewasaan berpikir. Betapa ironisnya, jika melihat keadaan pemuda sekarang, jika dibandingkan dengan keadaan para pemuda zaman dulu dalam hal kemandirian.

Pemuda sekarang sangat kalah jauh dibandingkan dengan pemuda zaman perang kemerdekaan. Padahal segala fasilitas hidup lebih terjamin sekarang dibandingkan dengan keadaan zaman perang kemerdekaan dahulu.Kemandirian para pemuda zaman perang kemerdekaan yang patut diteladani antara lain tegaknya peristiwa Sumpah Pemuda 1928 atas nama cinta pada tanah air. 

Mereka berjuang dan belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat mewujudkan impian mereka demi meraih kemerdekaan bangsa. Tiada kata menyerah untuk berjuang dan belajar,hingga akhirnya usaha mereka berhasil dan kemerdekaan Indonesia diraih lewat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945. 

Semangat mereka untuk mandiri dan lepas dari penjajah nampaknya belum terwariskan pada pemuda zaman sekarang. Yang nampak terwariskan kini hanya semangat keberanian, namun bukan semangat keberanian untuk menegakkan harga diri bangsa, akan tetapi semangat keberanian untuk brutal dan melanggar aturan yang ada. 

Jika kondisinya seperti ini, pemuda mandiri zaman sekarang akan sulit dicari sehingga di masa depan bangsa ini akan tetap terpuruk dengan pemimpin yang berusia lanjut. Wahai para pemuda sadarlah, pemuda mandiri menjadi harapan bangsa, maukah jika bangsa Indonesia ini terjajah kembali karena terlalu miskin dan tak mempunyai harga diri.

Modernisasi bukan berarti hura-hura, brutal, dan mengikuti gaya anak muda negeri Barat. Akan tetapi, zaman yang modern memfasilitasi kita untuk berkembang lebih maju dalam berbagai bidang seperti pendidikan dan teknologi. Belajar dan berjuang dengan sungguh-sungguh untuk dapat menjadi pemuda yang mandiri, tidak hanya untuk kepentingan masa depan diri sendiri namun juga kepentingan yang lebih mulia yaitu untuk harga diri bangsa Indonesia.Tidak ada kata terlambat untuk mandiri. 

Contohlah beberapa tokoh pemuda zaman kemerdekaan yang sumbangsihnya luar biasa untuk negeri ini seperti Bung Karno, Bung Hatta, Pak Harto, dan tokoh-tokoh perjuangan yang lain. Mereka mandiri dan berprestasi di usia muda dan dengan usaha dan kerja keras mereka dapat menjadi pemimpin bangsa. Padahal kehidupan mereka saat itu sangat sederhana dan tertekan penjajahan.Untuk dapat menjadi pemuda mandiri harapan bangsa, mengambil slogan dari Aa’Gym yaitu mulai dari mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai dari sekarang. Pemuda mandiri harus mulai menata dirinya sendiri, kemudian mengembangkan dirinya dari hal-hal yang kecil kemudian berkembang ke hal-hal yang besar seperti belajar mandiri sampai belajar menghasilkan karya yang berguna bagi kemajuan bangsa dan negara, serta semuanya dilakukan mulai dari sekarang. Selain itu, hal paling penting yang melandasi pemuda mandiri adalah iman dan akhlaq Islam yang hakiki. Sehingga setiap perbuatan hendaknya tidak lepas dari doa dan ibadah kepada Alloh SWT. Jadilah, pemuda mandiri harapan bangsa yang akan menjadikan bangsa Indonesia tersenyum lebar di masa depan.

Indonesia butuh lebih banyak pemuda yang kreatif, pemimpin tua saat ini harus memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada para pemuda untuk berkembang membangun dan merubah Indonesia.
Dari dahulu hingga saat ini pemuda adalah pemicu perubahan-perubahan di negeri ini, mulai dari peristiwa Sumpah Pemuda hingga peristiwa Reformasi

Pemuda adalah aktor dalam perubahan namun yang meneruskan perubahan tersebut adalah (tetap) golongan tua kembali. Kreatifitas para pemuda di negeri ini lama-kelamaan tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Banyak para pemuda yang telah mengharumkan nama bangsa dengan kreatifitasnya, dari bidang Sains, dunia kreatif, budaya dan seni, hingga bidang olahraga namun apresiasi pemerintah terhadap pemuda masih sangat kurang.

Mungkin dari dahulu pemuda dicetak menjadi pegawai melalui pendidikan yang diterimanya selama bertahun-tahun, bukan dicetak menjadi seorang pengusaha yang dapat membuka lapangan kerja. Coba pemerintah memberi bantuan modal kepada para pemuda yang memiliki kreatifitas untuk mengembangkan kreatifitasnya, kita tidak akan perlu lagi mengirim berjuta-juta TKI ke luar negeri untuk menambah devisa negara, tidak perlu meminjam dana ke negara lain untuk pembangunan negeri ini, kemiskinan akan perlahan menurun dan tentunya korupsi tidak akan merajalela di negeri ini karena para pemuda yang akan membuka negara kreatif yang menghasilkan pemasukan lebih besar untuk pembangunan negeri ini.

Namun hingga saat ini, pemuda masih dipandang sebelah mata oleh golongan tua dan tidak diberi kesempatan. Perjuangan para pemuda tidak akan berhenti sampai disini karena para pemuda adalah pemicu perubahan di dunia.